CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 25 Mei 2010

UAS

Jumat, 07 Mei 2010

Tugas Kelompok 4, Hasil Laporan Proyek Pendidikan

Untuk melihat hasil laporan proyek kelompok kami, silahkan klik disini.

Kelompok J:
Florence (09-062)
Stevanus (09-068)
Magdalena (09-070)
Cecilia Horison (09-082)
Westley (09-084)

Kamis, 15 April 2010

Tugas Kelompok 3

Perbedaan antara Fenomena PAUD di Barat dan Indonesia


A. A. Pendidikan Anak Usia Dini di Dunia Barat

1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini

Anak memulai pendidikan sekolah formal pada usia antara 4-7 tahun di Negara-negara Eropa, dan usia yang dimasukkan dalam kriteria pendidikan usia dini adalah antara usia 3-5 tahun.

2. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan usia dini dilakukan untuk mempersiapkan anak dari semua usia untuk dunia yang semakin teknologis dan kompleks.

3. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini:

1. Representasi kreatif: Mengenali objek, imitasi, menggambar, bermain peran, dan berpura-pura.

2. Bahasa dan literatur: Berbicara dengan orang lain, Mendeskripsikan objek dan kejadian, Mendengarkan cerita dan puisi, menggambar dan mencoret-coret.

3. Insiatif dan hubungan sosial: Menyelesaikan masalah yang dialami dalam bermain dan berteman, mengekspresikan perasaan.

4. Pergerakan: Bergerak dengan objek, mengekspresikan kreatifitas dalam pergerakan.

5. Musik: Menjelajahi dan mengidentifikasikan suara, memainkan alat music sederhana.

6. Klasifikasi: Membedakan dan mendekripsikan objek dan bentuk, menyusun dan memasangkan.

7. Seriasi: Menyusun objek dalam seri, membandingkan atribut (besar/kecil)

8. Angka: Berbagi dan menghitung objek.

9. Ruang: Mengisi dan mengosongkan, Mencocokan benda dan memisahkannya.

10. Waktu: Memulai dan menghentikan aksi sesuai sinyal, mengantisipasi, mengingat dan mendeskripsikan urutan kejadian.

Early Learing Goals (QCA,1999) menetapkan target yang perlu dicapai anak-anak pada akhir foundation stage (usia 3 tahun hingga akhir masa resepsi), ada 6 area yang telah diidentifikasikan:

1. Perkembangan personal, sosial, dan emosional

2. Komunikasi, bahasa, dan literatur

3. Perkembangan matematis

4. Pengetahuan dan pemahaman tentang dunia

5. Perkembangan fisik

6. Perkembangan kreatif

Implikasi untuk Pendidikan Anak Usia Dini:

1. Bermain, menjelajah, dan menemukan adalah alat penting dalam mengembangkan kemampuan kognitif, sosial, dan emosional, yang merupakan dasar bagi belajar lainnya. Sebagian besar anak akan secara alami mencari alat belajar dengan menjelajahi lingkunan mereka dan berinteraksi dengan objek dan orang-orang disekitar mereka.

2. Penting untuk memberikan anak waktu dan ruang untuk bermain dan menemukan benda-benda untuk diri mereka sendiri. Tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa lingkungan yang kaya menguntungkan bagi perkembangan anak.

3. Studi yang ada menyarankan bahwa membaca, menulis, dan pengalaman matematis dini dapat bermakna jika dilakukan pada pengalaman yang lebih disukai dan minat anak dan tidak terlalu formal, abstrak atau tidak berhubungan dengan aktifitas lainnya. Tidak ada bukti bahwa memaksa anak mempelajari angka dan huruf dalam cara yang terlalu formal dapat menjadi counter-productive.

4. Kemampuan bahasa yang baik adalah dasar yang penting bagi membaca dan menulis. Anak secara umum mempelajari bahasa hanya dengan dikelilingi oleh orang dewasa dan saudara yang berbicara, anak jarang membutuhkan bantuan special.

5. Penelitian menyarankan bahwa anak dibawah usia 4 atau 5 tahun mungkinbelum sepenuhnya mengembangkan kemampuan sosial dan kognitif yng memfasilitasi belajar dari instruksi formal. Penelitian seperti itu mengakibatkan munculnya pertanyaan tentang nilai pendidikan formal pada usia dini dan saran bahwa sebuah focus pada interaksi sosial, ermain, dan menjelajah mungkin lebih bernilai.

B. B. Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia

1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pengasuhan, pembimbingan dan pendidikan .

2. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Tujuan pendidikan anak usia dini dapat dirumuskan sebagai berikut:

A. Memberikan pengasuhan dan pembimbingan yang memungkinkan anak usia dini tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia dan potensinya.

B. Mengidentifikasi penyimpangan yang mungkin terjadi, sehingga jika terjadi penyimpangan, dapat dilakukan intervensi dini.

C. Menyediakan pengalaman yang beranekaragam dan mengasyikkan bagi anak usia dini, yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi dalam berbagai bidang, sehingga siap untuk mengikuti pendidikan pada jenjang sekolah dasar.

3. Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini memiliki fungsi utama mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), sosial dan emosional.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia dewasa ini merupakan suatu program yang harus, bahkan dapat dikatakan “wajib” dilakukan oleh segenap elemen bangsa, jika ingin mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia, handal dan berkualitas di era yang semakin global dan kompetitif.

Pendidikan anak usia dini dapat dilaksanakan lewat alur:

1. Formal (TK, RA atau yang sejenis)

2. Nonformal (Kelompok Bermain, TPA atau yang sejenis)

3. Informal (Homescholling, Homebased Learning, dll).

Lembaga PAUD merupakan lembaga yang sifatnya membantu atau lebih tepat jika dikatakan sebagai mitra bagi para orangtua dalam memberi layanan pendidikan kepada putra putrinya, karena pada dasarnya pendidikan yang utama dan pertama bagi anak usia dini berada di rumah bersama orangtua.

Indikatornya adalah:

1. Orangtua merupakan orang yang paling bertanggungjawab terhadap perkembangan putra putrinya.

2. Orangtua merupakan orang yang pertama berinteraksi dengan putra-putrinya sebelum mereka berinteraksi dengan orang lain.

3. Lingkungan keluarga merupakan mikro sistem (lingkungan terdekat) yang sangat berpengaruh terhadap kepribadian anak.

4. Waktu yang dimiliki oleh anak lebih banyak dihabiskan di rumah bersama orangtua dari pada di lembaga PAUD.

Referensi:

www.ioe.stir.ac.uk/staff/docs/plowmanstephen-childrenplay.pdf

http://www.parliament.uk/post/pn140.pdf

http://ditnaga.dikti.go.id/ditnaga/files/NA-PAUD-REV.pdf

http://images.irbah.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SpdNCQoKCGIAAG1NsGg1/strategi_mendidik_anak.pdf?nmid=278688771

Kelompok J:

Florence Nightin Gale (09-022)

Stevanus Tarigan (09-068)

Magdalena Kusuma (09-070)

Cecilia Horison (09-082)

Westley (09-084)

Rabu, 17 Maret 2010

Berbagi cerita; Tugas 3

Setiap manusia pernah punya masalah, karena tanpa masalah hidup manusia jadi kurang 'bumbu' dan lewat masalah manusia bisa memetik pelajaran dan bertambah dewasa.
Akan tetapi bagaimana dengan masalah yang begitu besar hingga membuat kita stres berat dan ingin lari setiap kali berhadapan dengannya?
Masalah seperti itu tidaklah mudah dihadapi, karena otak kita sudah duluan kacau disebabkan oleh stres sampai-sampai jalan keluar pun tidak dapat dipikirkan.

Saya ingin berbagi beberapa tips yang saya gunakan setiap kali saya mengalami 'BIG problem', apakah efektif bagi Anda atau tidak, saya tidak tahu, yang jelas, inilah yang mencegah saya 'kehilangan diri' setiap kali saya depresi:
Pertama, jika Anda mengalami stres BERAT apapun yang Anda lakukan, selalulah berada disekitar orang lain. Jangan menyendiri.
Karena ketika saya menyendiri, pikiran-pikiran yang negatif akan menampakkan diri dan semakin lama saya tenggelam dalam pikiran negatif itu, keinginan bunuh diri semakin kuat dan saya semakin tidak bisa melihat arti dan fungsi saya hidup di dunia ini.

Kedua, sebelum mencari solusi untuk masalah Anda, carilah cara untuk melampiaskan stres Anda terlebih dahulu.
Kadang kala, hal-hal yang jelas pun menjadi kabur karena pikiran tidak mampu berfungsi secara normal.
Bagi saya, cara melampiaskan stres adalah berdebat dengan diri saya sendiri didepan cermin, membuat berbagai skenario tentang masalah saya yang selalu dimulai dengan 'bagaimanba jika...', dan menulis (sinonimnya mencoret-coret kertas).
Berikut ini adalah salah satu hasil tulisan saya yang terbaru:

11 March 2010
Tears run dry...

Caught in a moment that won't let go,
Trying to find my way out.
When moving on is a dead end road,
Might as well turn back around.

And I'm in the dark,
I'm completely numb,
Like a shadow that's turned to stone.
I'm trying to figure out:
How did I become one that end up so alone?

I'm broken, wide open,
You shattered all I had.
And I'm through with hoping,
Somehow I'm gonna put the pieces back.
I've cried me an ocean,
Now there's nothing left inside,
I'm down here not knowing:
Where do you go, when the tears run dry?

And I'm calling out,
Are you hearing me?
I don't know where I belong:
Maybe I should run away,
Maybe I should disappear,
Maybe I should find a place where no one knows I'm there,
Anywhere but here...

All I know is what I've been through,
Every moment with you hurts me more and more.
No one knows how it hurts deep inside me.
So please tell me:
When are these hurts going to stop?

I'm hurt, but that's okay.
I won't cry a drop of tears more because of you.
'Cause even if my memories of you may fade away,
And even if the hurt I feel will stay in my heart,
I know that one day,
One day you'll feel the same hurt from someone that is not me.

I hope you'll understand what I'm trying to tell you,
There's nothing more I can do to prove what you are to me.
'Cause I'm someone who can't love you,
And someone who can't help but hate you.

Inspired from:
Brian Joo of FTTS-Tears run dry
Fly To The Sky-Heart
Hero of TVXQ-Footsteps
YounHa-My song and...
And the stress I feel right now

Disclaimer:
Verse 1,2, and 3 is not mine,
I merely modify it to fit my mood right now.

Dari tulisan diatas Anda dapat melihat seperti apa kira-kira stres yang saya alami saat itu. Saya adalah salah satu orang yang tulisannya sangat dipengaruhi oleh emosi saya saat sedang menulis.
Berikut adalah tulisan saya yang positif:

18 March 2010
Keep the faith!

Hey,you.
Are you breaking down right now?
Are you feeling abandoned by everyone else?
Are you thinking of commiting a suicide?
Throw away all those thoughts!

The pain you're experiencing,
The tears you cried,
Keep them in your heart,
Hold them tight.
Because one day you'll smile again,
And those memories will be a reminder:
Of how STRONG you are.

Humans,
Are born with resilience,
Are born with the ability to move on,
Are born with endless courage to face their fears.

So don't be afraid.
Even if you feel you've made a wrong choice,
Don't stop,
Walk 'till the end of time,
Because life is still going on.

You who feel neglected,
You who feel maltreated,
You who feel unloved,
Ask you self:
Do I love myself?

If you don't love yourself,
Don't care for yourself,
Don't fight for yourself,
Who'll be able to love you?

My friend,
Life is a too short time to waste on regret.
Stop pitying yourself!
Straighten your back!
Raise your head up with pride!
And march on!

There are no problem in this world that have no solution.
Just keep the faith,
That tommorow will always come.

Inspired by:
TVXQ feat. Super Junior - Wish
TVXQ - O-Jung.Ban.Hap
Tohoshinki - Asu Wa Kuru Kara


Tips terakhir dari saya, berbagilah beban Anda dengan orang yang Anda yakini pernah mengalami masalah yang mirip dengan Anda, atau yang dapat menyarankan cara mengatasi masalah Anda.
Percayalah, solusinya pasti akan Anda dapatkan.


Yang terakhir dapat saya sampaikan adalah nasehat keluarga saya:
Tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya.
Mati bukanlah penyelesaian dari suatu masalah, mati adalah melarikan diri dari masalah.

Terima kasih karena Anda sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya, jika Anda punya cara melampiaskan stres yang khas Anda sendiri, silakan tinggalkan komentar, saya yakin itu akan bermanfaat bagi saya.

Cecilia Horison
19 Maret 2010

Jumat, 05 Maret 2010

Tugas Kelompok 2

1. Hubungan Psikologi Pendidikan dengan Media Pembelajaran

Apa saja manfaat dan kelebihan media pembelajaran?
Menurut hasil diskusi kami, media pembelajaran sangat penting dalam dunia pendidikan. Media pembelajaran mampu menyalurkan pelajaran kepada para siswa dengan cara yang menarik, merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Media pembelajaran memiliki 3 kelebihan sebagai berikut:
  • Kemampuan fiksatif, yaitu kemampuan untuk bisa menangkap, menyimpan, dan memproyeksikan kembali suatu objek. Hal ini memudahkan para siswa dalam melakukan observasi pada suatu kejadian seperti di tempat aslinya. Contohnya; video, foto, dan slide presentasi.
  • Kemampuan manipulatif, yaitu kemampuan media untuk menapilkan kembali objek dalam berbagai macam perubahan sesuai keperluan. Contohnya; dirubah ukurannya, warnanya, atau kecepatannya.
  • Kemampuan distributif, yaitu kemampuan media untuk menjangkau audience yang banyak dalam sekali penyajian secara serentak. Contohnya; televisi, radio, dan internet.

Jadi, singkatnya kita tahu bahwa media pembelajaran merupakan perantara yang mengantarkan informasi dari guru atau pengajar kepada siswa. Itulah sebabnya media pembelajaran memegang peranan yang besar dalam perkembangan dunia pendidikan.

Referensi :
http://dosen.fip.um.ac.id/sihkabuden/?p=6
http://citraedukasi.blogspot.com/2008/12/media-pembelajaran.html
http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/10/12/umpan-balik-yang-efektif-bagi-siswa/
http://sutisna.com/pendidikan/media-pendidikan/manfaat-media-pendidikan/


2. Hubungan Psikologi Pendidikan dengan Teknologi Pembelajaran

Apa itu teknologi pembelajaran dan tujuannya dalam dunia pendidikan?
Teknologi pembelajaran adalah tehnik pembelajaran yang terlahir akibat revolusi komunikasi dimana teknologi tersebut digunakan dalam proses belajar mengajar disamping guru dan text book. Contohnya; TV, OHP, dan slide proyektor. Serta perangkat lunak ,maupun perangkat keras komputer yang mendukung proses pembelajaran (Commision on Instructional Technology,1970:21).

Teknologi pembelajaran memiliki 2 tujuan utama yaitu:
  • Untuk memecahkan masalah belajar atau menfasilitasi pembelajaran
  • Untuk meningkatkan kinerja dari proses pembelajaran

Referensi :
http://sweetyhome.wordpress.com/2008/06/20/pengertian-teknologi-pembelajaran-tp/
http://mardikanyom.tripod.com/Online%20Learning.pdf http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran/
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/26/sumber-sumber-yang-mempengaruhi-teknologi-pembelajaran/
http://www.wijayalabs.com/2008/06/23/kawan-teknologi-pembelajaran/

3. Ragam Model Pembelajaran

Bagaimana penerapan bermacam model pembelajaran dalam dunia pendidikan?
Model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode atau prosedur pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai 4 ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode pembelajaran :
  1. Rasional teoritis yang logis yang disusun oleh pendidik.
  2. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai
  3. Langkah-langkah mengajar yang duperlukan agar model pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal.
  4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.

Model pembelajaran mempunyai beberapa macam ragam :
a. Model pembelajaran langsung
Ciri-cirinya adalah :
  • · Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar
  • · Pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
  • · Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar mendukung berlangsungnya serta berhasilnya pembelajaran

Peran guru :
  • · Menjelaskan tujuan pembelajaran
  • · Mendemonstrasikan pengetahuan
  • · Membimbing pelatihan dan memberi feedback
  • · Memberikan latihan dan penerapan konsep

b. Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang mengutamakan kerjasama sehingga memungkinkan untuk belajar bersama teman , belajar dengan kelompok , produktif berpendapat dan menjadi siswa yang aktif.

c. Model pembelajaran berdasarkan masalah
Model pembelajaran ini didasarkan pada suatu masalah yang menjadi pusat perhatian.
Tujuaannya:
  • Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan dalam pemecahan masalah.
  • Belajar peranan orang dewasa yang autentik
  • Menjadi pelajar yang mandiri

Referensi:
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/
http://sweetyhome.files.wordpress.com/2009/08/berkas-cooperative-learning2.pdf
http://linabudi.student.fkip.uns.ac.id/2009/10/30/macam-macam-metode-pembelajaran/http://anwarholil.blogspot.com/2009/04/ragam-pembelajaran-kooperatif-kelompok.htmlhttp://djohar1962.blogspot.com/2009/06/ragam-pendekatan-pembelajaran.html

Testimoni :
Ini untuk pertama kalinya kami mengikuti kuliah online. Kuliah ini sangat menarik bagi kami, meski kami akui cukup merepotkan karena beberapa anggota kelompok kami tidak membawa laptop dan jaringan wi-fi agak bermasalah. Namun, kami tetap bisa menyelesaikan tugas ini semaksimal mungkin. Mohon maaf jika masih ada kekurangan di sana sini. Terima kasih.

Kelompok J :
Florence (09-022)
Magdalena (09-070)
Westley(09-084)

Kamis, 25 Februari 2010

Peran Teknologi dalam Proses Pembelajaran; Tugas 2

Teknologi: Perannya dalam proses pembelajaran
Pada masa sekarang, perkembangan ilmu pengetahuan telah mencapai suatu tahap di mana manusia tidak dapat lagi mengikutinya karena terlalu cepat untuk dapat di ikuti oleh manusia.
Oleh karena itu, teknologi (terutama internet dan komputer) digunakan untuk mengimbangi kecepatan perkembangan ilmu pengetahuan, agar informasi yang ada dari seluruh dunia dapat di peroleh dalam waktu yang singkat.
Karena itu, dapat dikatakan teknologi memiliki peran yang sangat penting dalam memperlancar proses pembelajaran.

Hubungan antara e-learning dengan ubiquitous computing:
Menurut pendapat saya, untuk dapat memahami apakah hubungan antara e-learning dengan ubiquitous computing, kita perlu terlebih dahulu memahami apa itu e-learning dan ubiquitous computing.

A. E-learning dan Ubiquitous computing
1. E-learning
Pengertian istilah e-learning menurut buku TIK oleh Munir:
Huruf e pada e-learning berarti elektronik yang kerap disepadankan dengan kata virtual (maya) atau distance (jarak).
Dari sini kemudian muncul istilah virtual learning (pembelajaran di dunia maya) atau distance learning (pembelajaran jarak jauh).
Kata learning sering diartikan dengan belajar pendidikan (education) atau pelatihan (training).

Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan media atau jasa bantuan perangkat elektronika (network) yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar kepada para peserta didik menggunakan media teknologi informasi berupa komputer dan jaringan internet atau intranet.
Singkat kata, e-learning adalah proses learning (pembelajaran) menggunakan / memanfaatkan TIK sebagai tools.

Belajar dengan e-learning:
Dengan e-learning, belajar dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, melalui jalur mana saja dan dengan kecepatan akses apapun.
Dalam pembelajaran e-learning pengajar dan peserta didik tidak perlu berada di tempat dan waktu yang sama untuk melangsungkan proses pembelajaran, e-learning memperpendek jarak antara pengajar dan peserta didik sehingga proses pembelajaran berlangsung secara efisien dan efektif.

2. Ubiquitous computing
Adalah penekanan pada distribusi komputer ke lingkungan, ketimbang ke personal.
Perangkat teknologi umum (telepon dan perangkat elektronik lainnya) akan terkoneksi ke internet dan pengguna mungkin tidak menyadari perangkat mana di lingkungannya yang terkoneksi.

Ubiquitous adalah kebalikan dari dunia realitas virtual yang menempatkan manusia dalam dunia yang diciptakan komputer, ubiquitous computing memaksa komputer eksis di dunia manusia.

Belajar dengan Ubiquitous computing:
Perangkat komputer baru yang kecil, portabel, mobile, dan murah, diperkirakan akan menggantikan komputer dekstop.
Dengan adanya perangkat baru ini, murid akan lebih mudah membawa perangkat informasi personal ke lapangan untuk membantu mengerjakan tugas dan bisa di bawa pulang, selain itu murid juga bisa meningkatkan kolaborasi dan memudahkan penggunaan tanpa di batasi lokasi.

B. Hubungan antara e-learning dengan ubiquitous computing:
Seperti yang dapat kita baca di atas, baik e-learning maupun ubiquitous computing memiliki fungsi yang mirip, yaitu: mempermudah proses pembelajaran. Mahasiswa hanya tinggal men-download materi kuliah yang di-upload oleh dosen, sehingga tanpa bertemu muka langsung pun proses pembelajaran dapat berlangsung. Hal ini terlihat dari adanya kuliah on-line (audio conferencing, video broadcasting, dan videoconferencing) di mana mahasiswa dan dosen berada di negara yang berbeda dan di benua yang berbeda, mahasiswa tidak perlu lagi meninggalkan tanah airnya untuk mengikuti kuliah dari universitas yang ditujunya.
Baik e-learning maupun ubiquitous computing saling berkaitan dalam hal bahwa yang satu sulit eksis tanpa ada keberadaan yang lainnya. Untuk e-learning dibutuhkan adanya komputer pribadi maupun pinjaman (ubiquitous computing), dan tanpa adanya e-learning keberadaan ubiquitous computing menjadi kurang berarti, untuk apa Anda memiliki komputer personal jika tidak Anda manfaatkan untuk mencari informasi?



Referensi :
Santrock, John W, 2008. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Jakarta: Kencana.
Munir, 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi dan Informasi, Bandung: Alfabeta.


25 Februari 2010, 17:23
Cecilia Horison

Proposal Proyek Kecil Pendidikan

Berikut adalah proposal proyek psikologi pendidikan kelompok kami.


Kelompok J:
Florence (09-082)
Stevanus (09-068)
Magdalena (09-070)
Cecilia Horison (09-082)
Westley (09-084)

Jumat, 12 Februari 2010

Tugas Diskusi Kelompok

Bagaimana pandangan dan penilaian kelompok anda sehubungan dengan kewajiban setiap mahasiswa/i yang mengikuti mata kuliah psikologi pendidikan 3 sks TA 2009-2010 harus memiliki e-mail dan blog ditinjau dari uraian psikologi pendidikan dan fenomena di indonesia medan khususnya?

Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan oleh kelompok kami, mahasiswa-mahasiswa yang mengikuti psikologi pendidikan 3 sks TA 2009-2010 wajib mempunyai e-mail dan blog dapat menunjang diri mereka dalam mengumpulkan tugas-tugas mereka dan berguna dalam pembelajaran dalam mata kuliah psikologi pendidikan yang sedang diambil.

Informasi tentang mata kuliah juga dapat dilihat dari blog dan jika mahasiswa-mahasiswi kurang mengerti dalam mengerjakan tugas mata kuliah ini dapat melihatnya di blog.

Selain manfaat yang telah disebutkan diatas, manfaat lain yang didapat adalah mahasiswa-mahasiswa dapat menggunakan blog maupun e-mail dengan baik, dapat dengan mudah melihat hasil kerja teman-teman yang lain untuk membuat pekerjaan atau prnya mempunyai hasil yang lebih baik (dan bukan menirunya), memaksa mahasiswa untuk menggunakan teknologi yang sebelumnya belum mereka gunakan yang membantu menambah pengetahuan mereka dalam menggunakan teknologi yang sebelumnya belum pernah mereka gunakan sebelumnya.

Penggunaan e-mail dan blog juga mempunyai manfaat yaitu untuk membantu mahasiswa-mahasiswi menyadari kemudian memperbaiki kesalahan mereka dalam mengerjakan tugas mereka yang telah mereka post ke blog mereka, teman-teman mereka diharapkan dapat memberikan komentar yang berguna untuk memperlihatkan atau menunjukkan kesalahan mereka dengan harapan tugas mereka kerjakan di kemudain hari mendapat hasil yang lebih baik dari yang sebelumnya.

Anggota Kelompok :

Florence (09-022)
Stefanus Tarigan (09-068)
Magdalena (09-070)
Cecilia Horison (09-082)
Westley (09-084)

Rabu, 10 Februari 2010

Lulu: pengidap MR; Tugas 1

Berikut ini adalah pengalaman saya ketika saya masih duduk di bangku SMP:

Saat saya masih SMP, saya bersekolah di Kisaran, tepatnya di Perguruan Swasta Diponegoro. Di sekolah itu, di kelas adik saya, terdapat seorang pelajar yang tidak biasa, sebut saja namanya Lulu.

Lulu disekolahkan di sekolah kami karena di kota kami tidak ada Sekolah Luar Biasa untuk anak-anak yang membutuhkan perhatian lebih. Karena itu, Lulu tidak mampu mengikuti pelajaran seperti siswa-siswa lainnya, sehingga ia berulang kali tinggal kelas.

Lulu tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang paling sederhana sekalipun, tidak mampu mengikuti instruksi guru, bertingkah laku yang kadang sangat kekanakan, dan ia juga memperlihatkan beberapa perilaku abnormal yang terkadang berbahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Menurut kabar burung, Lulu menderita MR (Mental Retardation).

A. Definisi MR

Menurut DSM-IV-TR (2000), ada 3 kriteria Retardasi Mental:

1. Intellectual Deficits, dengan acuan IQ 70, terbagi atas beberapa level:

a. Mild MR, IQ antara 55-70.

b. Moderate MR, IQ antara 40-54.

c. Severe MR, IQ antara 25-39.

d. Profound MR, IQ <>

2. Adaptive Behavior, individu tidak mampu beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari.

3. Dimulai sejak sebelum usia 18 tahun.

B. Penyebab MR

1. Faktor Genetik

a. Sindrom Down (Down Syndrome)

Anak dengan sindrom down memiliki tiga buah kromosom 21 yang seharusnya hanya ada dua, sehingga kondisi ini disebut juga trisomy 21.

Pada awalnya, gangguan ini disebut mongoloidism karena karakteristik muka: wajah lebar, mata dengan lipatan yang berlebih, dan hidung pesek.

Kognitif anak-anak dengan sindrom down rata-rata IQ-nya 50, intelegensi sosial mereka biasanya tinggi, namun kurang dalam hal kemampuan berkomunikasi.

b. Fragile-X Syndrome

Kondisi ini diakibatkan karena keabnormalan kromosom X, dan biasanya lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita.

Karakteristik penderita sindrom fragile-X ini adalah wajah memanjang, hidung pesek, rahang menonjol, telinga panjang, dan koordinasi tubuh yang buruk.

Anak dengan sindrom fragile-X menunjukkan kerja yang bagus pada tugas yang membutuhkan memproses holistic, seperti mengenali gambar, tetapi kesulitan dalam tugas yang membutuhkan logika linear.

2. Kerusakan Otak

Bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

1. Lingkungan luar, misalnya: benturan di kepala, malnutrisi, keracunan, luka saat kelahiran, atau ibu yang mengonsumsi alkohol pada waktu hamil.

2. Infeksi virus pada ibu hamil, misalnya: rubella, sifilis, herpes, dan AIDS.

3. Infeksi pada masa kanak-kanak, misalnya: meningitis dan encephalitis.

C. Cara menangani anak dengan retardasi mental

Salah satu cara menangani anak dengan retardasi mental adalah dengan cara menyesuaikan materi pelajaran dengan kemampuan dan kebutuhan si anak. Dengan kata lain, sekolah harus menggunakan kurikulum yang sesuai dengan pelajar yang tidak biasa.

Berikut ini adalah siklus pengembangan kurikulum (Depdiknas, 2006):

1. Perencanaan kurikulum

a. Merumuskan tujuan

b. Perumusan materi

c. Perumusan kegiatan pembelajaran

d. Penentuan alat evaluasi yang diperlukan

2. Pengembangan kurikulum

a. Mengembangkan tujuan kurikulum

b. Mengembangkan materi

c. Mengembangkan metode kurikulum

d. Mengembangkan evaluasi kurikulum

3. Pelaksanaan kurikulum

4. Penilaian kurikulum

Sekian yang dapat saya sampaikan untuk menyelesaikan tugas kuliah ini, apabila ada kesalahan dalam pengetikan maupun yang lainnya, saya mohon maaf. Jika pembaca mendapati ada kesalahan informasi, silahkan tinggalkan komentar. Saran dan kritik diterima dengan senang hati. Terima kasih.

Referensi:

1. Santrock, J. W. (2008). Psikologi Pendidikan (Edisi Kedua). Jakarta: Kencana.

2. Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: CV Alfabeta.

3. Kerig, Partricia. (2006). Developmental Psychopathology: From Infancy through Adolescence (Fifth Edition). New York: McGraw-Hill.

11 Februari 2010,

Cecilia Horison

00:14