CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 25 Mei 2010

UAS

6 komentar:

Anonim mengatakan...

(UAS) 1. Cecil, coba jelaskan berdasarkan teori psikologi pendidikan gambaran kegigihan yang kamu lakukan berkaitan dengan posting komen untuk soal uas hingga saat ini saya tuliskan untuk kamu.

0_13_9_4 mengatakan...

Saya pertama kali menemukan masalah ketika saya menyadari bahwa ada keganjilan dalam kenyataan bahwa setelah lebih satu minggu dari awal masa Ibu Dina mulai mem-posting komen soal UAS pada blog teman-teman saya, blog saya adalah salah satu dari sedikit yang belum mendapatkan komen meski tenggat waktu batas pengumpulan jawaban soal UAS sudah dekat.
Untuk memecahkan masalah saya, yang pertama kali saya lakukan adalah mencari informasi dari teman-teman saya mengenai masalah saya.
Dari teman-teman saya mengetahui bahwa Ibu Dina telah meminta mahasiswa dengan blog yang belum berisi komen untuk konfirmasi lewat gmail dengannya.
Saya lalu memutuskan untuk mengirim e-mail ke account Ibu Dina mengenai masalah saya. Kebetulan pada hari itu juga saya bertemu dengan Ibu Dina dan dari beliau saya mendapatkan saran untuk mengganti setting komen saya di dasbor blog saya.
Ternyata perubahan setting yang saya lakukan belum cukup memadai, sehingga Ibu Dina masih saja tetap tidak bisa meninggalkan komen soal UAS di blog saya. Saya lalu mengirim e-mail lagi kepada Ibu Dina untuk menyatakan perubahan yang saya lakukan gagal.
Ibu Dina kemudian berbaik hati mengirimkan soal UAS saya ke account gmail saya, dan meminta saya untuk tetap konfirmasi dengannya jika saya berhasil mengubah setting blog saya.

A. Teori Pemecahan Masalah
1. Definisi Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah adalah mencari cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan.

2. Langkah-Langkah dalam Pemecahan Masalah
1. Mencari dan memahami masalah.
Masalah saya adalah tidak adanya komen soal UAS pada blog saya.
2. Menyusun strategi pemecahan masalah yang baik.
Strategi pemecahan masalah saya adalah mencari informasi dari teman-teman.
3. Mengeksplorasi solusi.
Alterantif solusi yang ada:
1. Mengirim e-mail ke account Ibu Dina mengenai masalah saya agar saya dapat memecahkan masalah saya dengan konsekuensi Ibu Dina akan tersinggung karena saya begitu lambat dalam menangani masalah ini.
2. Tetap membiarkan blog saya tidak mendapatkan soal dengan konsekuensi nilai UAS untuk mata kuliah psikologi pendidikan saya adalah 0 (nol).
4. Memikirkan dan mendefinisikan kembali masalah dan solusi dari waktu ke waktu.
Solusi pertama ternyata berhasil meski saran yang diberikan belum dapat saya laksanakan dengan sempurna dan masalah kembali muncul.
Dengan mempertimbangkan faktor keberhasilan solusi pertama dalam menghadapi masalah sebelumnya, saya memutuskan untuk kembali menggunakan solusi pertama untuk memecahkan masalah kedua.

B. Teori Motivasi

A. Definisi Motivasi
Motivasi adalah kondisi internal yang mengaktifkan dan mengarahkan pikiran, perasaan, dan tindakan kita.

B. Jenis-Jenis Motivasi
1. Motivasi Intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri).
2. Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu demi mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan).
Pada masalah saya, motivasi yang saya adalah motivasi ekstrinsik.Karena saya terus berusaha untuk mendapatkan soal UAS agar ada nilai yang saya peroleh dari mata kuliah psikologi pendidikan.

Referensi:
Santrock, John W, 2008. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Jakarta: Kencana.

Anonim mengatakan...

(UAS) 2. Coba jelaskan berdasarkan teori psokologi pendidikan sehubungan dengan janji saya untuk men-deliveri nilai namun belum terlaksana.

0_13_9_4 mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
0_13_9_4 mengatakan...

Menurut saya, penyebab mengapa Ibu masih belum dapat men-deliveri nilai kepada kami dapat dijelaskan dengan menggunakan beberapa teori dibawah ini:
1. Gaya mengajar, Ibu adalah seorang dosen yang menggunakan gaya mengajar otoritatif. Ketika Ibu akan mengambil keputusan yang melibatkan 'nasib' kami sebagai mahasiswa Ibu, Ibu memberikan kami alternatif-alternatif serta keuntungan dan kerugiannya agar kami dapat turut mencurahkan pendapat.

2. Prinsip Learner-Centered:
Ibu menjadikan kami sebagai fokus dan panduan Ibu dalam merencanakan pelajaran yang akan Ibu berikan kepada kami.

3. Karakteristik yang merefleksikan kompleksitas dan potensi masalah dalam lingkungan kelas (Walter Doyle), saya hanya akan menjelaskan satu karakteristik kelas yang menurut saya paling berhubungan dengan masalah ini:
Kejadian sering kali tidak dapat diprediksi didalam kelas.
Sebaik apapun Ibu membuat rencana untuk kami, tetap saja ada hal-hal tertentu yang tidak dapat Ibu prediksikan dan berada di luar kendali Ibu.

Menurut saya, ketiga teori di atas saling berhunbungan erat dalam menjelaskan mengapa Ibu belum dapat melaksanakan janji Ibu.
Bagi saya kejadiannya berlangsung seperti ini:
Ibu membuat janji kepada kami untuk men-deliveri nilai kami ke account kami masing-masing, tetapi ada hal yang membuat Ibu terpaksa harus menunda terlaksananya janji Ibu: nilai UTS kami (teori no.3).
Sesuai dengan teori no.2, Ibu mengevaluasi dimana letak kesalahan kami agar hal yang sama (nilai yang tidak begitu bagus) tidak terulang lagi.
Lalu sesuai teori no.1, Ibu membawa kesimpulan Ibu tentang penyebab kesalahan kami dan alternatif pencegahannya kepada kami: soal UAS akan diberikan secara online lewat komen blog, setiap mahasiswa memiliki waktu hingga tanggal 11 Juni untuk menjawab soal.
Saya yakin Ibu juga menjadi dosen pengampu mata kuliah lain selain Psikologi Pendidikan dan saya tahu Ibu juga memberikan soal UAS dengan cara yang sama pada mahasiswa Ibu di mata kuliah yang lain itu.
Hal ini berarti Ibu harus posting soal untuk ratusan mahasiswa dalam waktu 2 minggu agar semua mahasiswa Ibu dapat mengikuti UAS.
Belum lagi ketika muncul masalah dalam posting soal dan msalah-masalah lainnya yang berada di luar kontrol dan prediksi Ibu.
Dalam keadaan dikejar waktu dan penggunaan kreativitas (dalam membuat soal untuk setiap mahasiswa) hingga mencapai batas, tidaklah heran jika Ibu tidak mampu meluangkan waktu untuk melaksanakan janji yang Ibu buat.

Referensi:
Santrock, John W, 2008. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Jakarta: Kencana.

psipddk3sks mengatakan...

Effort yang luar biasa.

Cecil, skor UASmu 100.